
JARINGAN INDONESIA – Tenggat dari bagi Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu (MSD) untuk meminta maaf kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah habis.
Waktu 2×24 jam yang diberikan Jurubicara Menko Luhut, Jodi Mahardi telah habis per pukul 12.00 tadi. Sementara Said Didu bergeming tak menanggapi.
Kepada rekan-rekannya sesama aktivis, Said Didu menegaskan dirinya tidak takut dilaporkan polisi oleh Luhut Pandjaitan.
Pria yang selalu meneriakkan slogan “Manusia Merdeka” itu menegaskan bahwa kehadirannya saat ini adalah untuk menegakkan kebenaran dan membuka tabir kebohongan para penguasa, dilansir di rmol.id (5/4/20)
“MSD hanyalah suluh kecil untuk menegakkan kebenaran dan membuka kebohongan. Saatnya menyalakan suluh kebenaran di seluruh nusantara,” ujarnya.
Hanyalah suluh kecil yang sedang menyala dalam menegakkan kebenaran yang sudah ingin dipadamkan oleh penguasa.
Agar kebenaran tegak, saatnya menyalakan suluh kebenaran di seluruh Nusantara
By Muhammad Said Didu (MSD)#NyalakanSuluhKebenaran pic.twitter.com/YZBxVOZpCl
— King Purwa (@K1ngPurw4) April 5, 2020
Alih-alih menanggapi permintaan Luhut, Said Didu kini malah menggelar aksi sosial sebagaimana biasanya.
Dia memesan banyak driver ojek online untuk mengantar bunga ke taman-taman. Tujuannya, agar para pekerja informal yang kini terdampak kebijakan pembatasan social berskala besar (PSBB) secara ekonomi bisa mendapat pekerjaan.
“Kirim bunga anggrek ke taman-taman, agar ojol dapat pekerjaan,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi sembari mengunggah foto sedang bersama para driver ojol. (rmol.id).
Kirim bunga Anggrek ke taman2 agar ojol dpt pekerjaan pic.twitter.com/JzvIrhkBQI
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) April 5, 2020
Lagi berikan kerjaan ojol dg mengirim bunga ke teman2 pic.twitter.com/AzsxDA1kJy
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) April 5, 2020