
Indonesia dan Uni Emirat Arab telah menandatangani kesepakatan bisnis bernilai $23 miliar, termasuk perjanjian dalam sektor energi dan proyek-proyek infrastruktur, kata pihak berwenang Indonesia, Senin (13/1).
Investasi tersebut akan dilakukan melalui dana kekayaan berdaulat Indonesia yang dibentuk untuk juga melibatkan Softbank Jepang dan United States International Development Finance Corporation, lembaga keuangan independen pemerintah Amerika yang menyediakan pembiayaan untuk proyek-proyek swasta. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai keterlibatan itu.
Angka itu termasuk 11 kesepakatan yang ditandatangani setelah pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Sheikh Mohammed Bin Zayed di Abu Dhabi akhir pekan lalu, kata Presiden Jokowi lewat media sosial.
Sekitar $12,6 miliar dalam perjanjian itu dilakukan antara perusahaan energi negara Indonesia Pertamina dan Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi untuk mengembangkan pabrik petrokimia di Jawa Barat, menurut kementerian luar negeri Indonesia.
Investasi lain termasuk kesepakatan dalam bidang pembangunan pelabuhan, energi terbarukan dan pertanian.
Sambutan yang hangat dari Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed di Istana Qasr Al Watan.
Hari ini, melalui forum Abu Dhabi Sustainability Week, saya mengundang dunia berinvestasi dengan membawa teknologi, inovasi, dan kearifan terbaik di ibu kota negara RI yang baru. pic.twitter.com/zoFpPz7x4V
— Joko Widodo (@jokowi) January 13, 2020
Sumber; voaindonesia